Cahaya Agama

Sebagai penulis yang masih dalam tahap belajar, dan ingin terus belajar, maka tulisan-tulisan di bawah ini merupakan hasil share dengan teman sahabat dumay yang lainnya.

.

Inilah Indahnya Beribadah

Saturday, December 08, 2012  Bandung

 .

Hakikat ibadah yang diterima hanya Allah yang mengetahui. Namun, hal itu bisa dinilai dengan sesuatu yang tampak dari ibadahnya. Di antaranya, “hubbul ‘ibadah”, sangat senang beribadah.Muazin baru saja melewati rumahnya, artinya azan belum sama sekali dikeraskan, hatinya terliputi bahagia. Apalagi ketika azan sudah dikumandangkan. Dia sudah memastikan berada di barisan shaf shalat terdepan dan lisannya terus menjawab setiap bait-bait azan.Inilah tanda kedua yaitu “intizharul awqat”, merindukan dan menanti-nanti waktu ibadah. Wajahnya memancar aura cemas, yaitu takut ketinggalan apalagi sampai meninggalkannya.Seperti semalam dia ketiduran, karena lelah yang hebat, sehingga tahajud menjadi terlalaikan. Maka pagi hari, wajah ketidaknyamanan menyebar pada aktivitas hariannya. Sering murung dan selalu komat-kamit beristighfar. Padahal, dia sudah merangkai shalat Dhuha dengan mengqadha tahajud.Berikutnya, berusaha maksimal untuk mempelajari kualitas ibadah yakni tercapainya kekhusyukan dan keikhlasan. Ada kesungguhan dalam menyempurnakan kekurangan ilmu dan bersegera menerapkannya berulang-ulang. Baik dalam prosesi ibadah maupun penerjemahannya dalam amaliah harian.Dalam shalat, ia bermujahadah, tunduk, pasrah bersedekap, merendahkan bacaan, dan diam tumakninah (QS Thaha: 108). Di luar shalat, memancar kearifan dengan menyibukkan diri dalam muhasabah (introspeksi).

Tanda lain bisa dilihat dari kegemarannya yang tidak putus dalam berdoa. Selalu dalam setiap selesai shalat, terdengar doa-doa permohonan agar dimaafkan segala kekurangan, kesalahan, dan diterima semua ibadah. Dia telah memutus kebiasaan selesai shalat meninggalkan tempat (kabur). Sekarang, dia terlihat sangat menikmati saat berzikir dan munajat seusai shalat. Di tangannya tasbih terus melingkar.

Di akhir doa, dia merapatkan dahinya pada alas sejadah. Tersungkur dan menangis, bahkan hingga membengkak kedua kakinya (QS Maryam [19]: 58). Menangis karena rasa syukur bisa menikmati ibadah sekaligus rasa takut terhadap azab Allah, baik di dunia atau di akhirat kelak.

Rumah tangga yang dijalin terlihat “sakkanun”, sangat damai dan tidak beriak. Wajah suami-istri dan anak-anak sumringah bahagia. Santun dan penuh khidmat, baik pada keluarga maupun pada lingkungan dan tetangganya. Bahkan, sangat senang untuk berkumpul dalam lingkungan yang sama yang berbalut semangat ibadah dan dakwah.

Subhanallah. Menyenangkan dan menenangkan. Begitulah seharusnya efek dari menikmati ibadah. Tentu kita tidak mau ibadah yang kita senangi ini akan menjadi salat yang hanya tinggal gerak badan tanpa getar hati.

Ibadah haji dan umrah hanya menjadi salah satu di antara tujuan wisata. Baitullah hanya tampak sebagai seonggok batu dari zaman purba; tidak berbeda dengan Tembok Cina atau Menara Pisa. Zakat dikeluarkan sama beratnya dengan pajak. Dan puasa menjadi rangkaian upacara kesalehan yang lewat begitu saja setelah usai Ramadhan.

Sekali lagi, nikmati keadaan ibadah saudara, dengan hati dan diniati mencari kebaikan semata-mata hanya rida Allah yang menjadi tujuannya.
Oleh: Ustaz M Arifin Ilham
sumber : http://www.republika.co.id

.
.

Kenali Tujuh Hijab Hati

Senin, 12 November 2012, 05:00 WIB

.

Assalaamualaikum wa rahmatullaahi wa barakatuhu

Sahabatku, mari kita kenali tujuh hijab hati agar kita dapat menjauhinya:

  1. “Azzunub”, tumpukan dosa tanpa diiringi dengan kesungguhan bertaubat
  2. “Alwasikh” banyak makan dan minum haram
  3. “Aljahlu” sangat pintar ilmu dunia tetapi bodoh dan malas belajar Islam
  4. “Alhawa tutbau” Nafsu yang diperturutkan terus menerus, seperti minum air laut yang kesannya menghilangkan dahaga
  5. “Hubbuddunya”, terlalu cinta dunia sehingga tidak peduli lagi halal dan haram
  6. “Alzhulmu” banyak orang yang telah disakiti
  7. “Asysyaithoonu rookibuhu” karena semua hal-hal tersebut diatas (1 s/d 6), maka dengan mudah syetan menundukkannya sampai tidak sadar manusia itu dalam kesesatan (QS 7:175).

Allahumma ya Allah bersihkan hati kami dari semua dosa, sombong, munafik, riya, ujub, berbagai penyakit, hijab hati dan ranjau syetan… Aamiin”.

Oleh: Ustaz M Arifin Ilham
sumber : http://www.republika.co.id

.

Rasulullah Menjamin Syurga

Jumat, 09 November 2012, 09:00 WIB
REPUBLIKA

.

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Kembali sebelum rehat malam ini kuajak diriku dan kalian sahabat sholehku untuk merenungi nasehat Rasulullah, “Jaminlah untukku enam hal darimu, aku jamin syurga untukmu

  1. Benar dalam bicara
  2. Menepati janji kepada Allah, seperti sholat, zakat, puasa dan lain-lain, serta janji pada manusia, seperti, nazar, sumpah dan sebagainya
  3. Tunaikan amanah
  4. Tutup aurat dan jaga kemaluanmu
  5. Tahan matamu dari yang haram (pornogarafi)
  6. Jaga tangan”, seperti, memukul bukan hak, menerima atau memberi yang haram, menyentuh yang bukan mahramnya. (HR Ahmad.Ibnu Hibban dan Baihaqi)

“Allahumma ya Allah tanamkan dihati kami kekuatan dan keindahan iman, hiasilah hidup kami dengan kenikmatan ibadah dan kemuliaan akhlak, serta selamatkan kami dari semua fitnah dan keinginan ma’siyat… Aamiin”.

.

Anak Sholeh

Kamis, 01 November 2012, 09:00 WIB
REPUBLIKA

.

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Kita semua pasti mendambakan anak sholeh, seperti apakah anak sholeh itu?

  1. Anak sholeh itu sangat taat pada Allah dan orang tuanya, selalu berdoa untuknya, dan jika bicara tidak dengan menatap (QS 17:23-24)
  2. Tidak pernah mengeluhkan kekurangannya, tidak berhitung, selalu mudah memaafkan kesalahannya, “ingat! kesalahannya tidak menutupi jasa besarnya dalam hidup kita”, sampai berbeda agama sekalipun tetap berbakti padanya tanpa harus mengikuti agamanya (QS 31:15)
  3. Merawat kedua orang tuanya diusia senja
  4. Kalau ada nasehat untuk orang tuanya, ia sampaikan dengan pelan-pelan, lemah lembut
  5. Jika ternyata orang tua selalu menyakiti, ia balas dengan sabar, doa, tetap sayang, baik sangka dan tawakkal, senang memberi hadiah untuknya, selalu membuatnya senyum, “i love you abah mama full forever”.

“Ya Rabbana ampunilah semua dosa kami, dosa kedua orang tua kami, rahmatilah kedua orang tua kami sebagaimana keduanya menyayangi kami kala kecil, wafatkan keduanya husnul khotimah dan jadikan kuburan keduanya Taman diantara Taman taman Syurga-Mu ya Allah… Aamiin”.

.

1. ADZAN DAN IQAMAH

Adzan ialah seruan untuk mengajak orang melakukan salat fardu. selain itu, adzan juga digunakan sebagai panggilan untuk mengerjakan shalat berjamaah. Adzan bertujuan memberitahukan kepada kaum muslimin bahwa waktu salat telah tiba. Orang yang menyerukan adzan disebut muazin, dan muazin yang pertama bernama Bilal, seorang budak Islam yang sudah dimerdekakan dan menjadi sahabat Rasulullah.

Iqamah adalah seruan bahwa shalat fardu berjamaah akan dimulai. orang yang menyerukan iqamah disebut muqim. Jamaah yang mendengar iqamah segera berdiri untuk mengatur saf atau barisan salat.

Berikut ada lafal adzan dan iqamah. Lihat selengkapnya…

.

2. HAFALAN DAN PRAKTEK

Berisi hafalan dan doa-doa anak muslim tentang syahadat, sholat, wudhu, tayamum, serta adab dalam membaca Al Qur’an, mengumandangkan adzan dan iqamah serta sebagian tentang akhlakul karimah. Lihat selengkapnya..

.

3. MAJALAH ANAK SHOLEH

Majalah yang berisi materi keagamaan, tauhid, aqidah dan akhlak, serta kisah-kisah para nabi dan sahabatnya. ditampilkan pula ilmu sains dan berbagai kreasi hasil dari karya anak yang sholeh, cerdas dan kreatif. Lihat selengkapnya.

.

4.

1 Komentar

1 thoughts on “Cahaya Agama

  1. Ping-balik: Daftar Isi | eBOOK Efullama

Tinggalkan komentar